Halaman

Minggu, 17 April 2011

Senin, 11 April 2011

Passixbaya




hanya saya dan Chindy yang tersisa di aula Spensix jam 16.15
kita habis selesai latihan Paskibraka yang di prakarsai oleh Sunar W. dan anggotanya hanya kelas 7 dan 8. itupun yang kelas 8 cuma 5, dan yang cowok cuma 6. parah kan? paling banyak anak kelas 7 nya.

Bolu Geplak.com

#cumadispensix
ada kelas yang pinter segalanya... kelas 8G
  1. pinter kelotekan
  2. pinter pelajaran #dikitdikit
  3. pinter futsal *cowoknya
  4. pinter basket *ceweknya
  5. pinter nge-game
  6. pinter musik jugak #bangga
  7. pinter masak
  8. pinter bikin guru ngambek
  9. pinter ngerusuhi kelas
  10. pinter ngibul
  11. pinter nggambar
  12. pinter nyanyi
  13. pinter main badminton dikelas #tanpacockloh :D
  14. pinter berimajinasi
  15. pinter nyembunyiin sepatu atau tas anak lain #gokil
  16. pinter mbaca novel ber bab-bab dalam sehari #ajiib
  17. pinter berjodoh
  18. pinter meramal
  19. pinter ndontok syaiton
  20. pinter ngarang :p

kelebihan 8G lainnya :
  1. kelebihan uang
  2. kelebihan berat badan
  3. kelebihan memory otak
  4. kelebihan pulsa
  5. kelebihan kelainan
  6. kelebihan pinter
  7. kelebihan panganan
  8. kelebihan minuman
  9. kelebihan novel
  10. kelebihan suara
  11. kelebihan mulut
  12. kelebihan hidung
  13. kelebihan hape
  14. kelebihan laptop
  15. kelebihan tagihan listrik
kekurangan 8G :
  1. kurang rajin
  2. kurang ajar
  3. kurang asem
  4. kurang hidung #pepik :P
  5. kurang waras
  6. kurang berat #ojik :P
  7. kurang sopan
  8. kurang rapi
  9. kurang penghapus dan spidol papan tulis #mestiilang
  10. kurang guru yang baik dan ngajar enak

#cumadispensix
ada kelas yang rame, gokil, gila, keren, ayu-ayu, ganteng-ganteng, pinter-pinter... dan itu cuma di 8G haha:D

Minggu, 10 April 2011

Anjem saya :*






Saayyaaaa :D






when i see your face

"kok JELEK?" itu yang dikatakan Pungky kepada teman cowok yang sedang PeDeKaTok. bisa di sebut juga TTM (Teman Tapi Mesra). Namanya M. Akbaryan Anandito.
katanya Pungky dulu siihh... mukanya itu ganteng. Tapi kok sekarang berubah? itu teka-tekinya. mungkin aja, mukanya berubah. habis operasi pelastik pake ember. haha :D #sakitpeek..

saat itu, Pungky lagi buka FB. dan di permintaan pertemanannya, ada anak itu. langsung aja dia buka profilnya. pas liat Profile Picturenya.... pungky langsung menjerit "KOOOOKKKK JJEEEEEELLLLEEEEEEEEEEKKKKK PPPOOOOOOLLLL........"
dan Pungky langsung masuk ICU #bercanda :D

Ratri : Lapo Pung? bengak-bengok?
Pungky : caakk... areke kok ueellleeekkk ngono seeeh! gak trimo aku!
Alya : endi seh fotone?
pas di tunjukin fotonya, Tika langsung menyahut
Tika : Sabar ya pung... biasane, orang kalo di foto itu lebih bagus. lha kok nag fotone elek? berarti asline tambah elek!
Pungky : lhooo... dulu lho dia ngganteeeenngg... tapi sekarang kok lebih ngganteng Pak Pri daripada anaknya.. huuuaaaaaaaaaaaaaaa :OOOOO
Afiya : yang sabar ya Pung, aku tahu ini sangat berat. tapi kamu harus mengakuinya kalo dia emang jelek!
Pungky : Sakit pek.... huhuh :'(
Betiri : sakit? tenang, ambulance akeh... obat merah onok nak UKS



begitulah cuplikan percakapan antara kita di LAB IPA :D
#NB :  follow blog sayaaa! haha :DD

Cinta Panjat Tebing

Hari ini adalah hari yang freak banget buat Reina. gimana nggak? waktu dia jalan di koridor sekolah sama dua sahabatnya Kika dan Sam, tiba-tiba ada bola basket melayang dan mengenai kepala Rei.
JDUK!!
"aauu!!"
"kamu nggak papa Rei?" tanya Sam
"apanya yang gak papa? kepalaku pusing banget!"
"ehm... sorry tadi itu bola aku. sorry ya... kamu nggak papa kan?" tanya seorang cowok kelas 9
"nggak papa jidat lo! makanya kalo maen bola itu yang bener. kalo nggak bisa maen nggak usah maen!" bentak Reina
"kamu kok malah nyolot sih? aku kan udah minta maaf. terserah kamu deh!" balas kakak kelas itu sambil berlalu
"udah Rei. ke kelas yuk! bentar lagi bel pelajaran ke 4" ajak Kika
"ya udah deh. tapi aku mau beli minum dulu. pusing banget kena bola segede gaban!"
jam pelajaran ke 4 adalah Matematika. dan gurunya termasuk GGK (Geng Guru Killer).
" yap, baiklah.. sebelum kita memulai materi selanjutnya, saya akan mengadakan tes untuk materi kemarin. sekarang, letakkan tas kalian di depan, dan siapkan alat tulis serta lembar jawaban kalian di atas meja."
nah, udah tau kan dimana killernya? baru masuk, udah langsung tes. iya kalo soalnya soal anak SD, masih gampang. nah ini? gaktau deh gimana nasibnya Rei sama Sam. kalo Kika mah, tenang-tenang wae atuuh. dia kan calon dari sekolah untuk mewakili olimpiade matematika se-Nasional.
" soalnya akan bapak dekte. dan dilarang bertanya pada teman. mengerti?"
"mengerti pak!" jawab mereka semua serentak tapi lemas.
'ya allah, kenapa hari ini aku sial banget sih? udah jatuh, tertimpa tangga pula' batin Rei
Jam istirahat kedua di perpustakaan...
"Rei, kamu kenapa? kok manyun banget?" tanya Sam
"iya Rei. biasanya kamu semangat banget kalo diajak ke perpus. kok sekarang malah manyun?" sahut Kika
"aku lagi bad mood" jawab Rei singkat
"bad mood kenapa? gara-gara kejadian bola melayang tadi? kan kamu udah nggak papa" jelas Sam
"itu termasuk juga sih. tapi yang lebih nge bete in, ya jam pelajaran matematika tadi"
"kenapa?kan cuma tes biasa. lagian itu juga udah sering kan?"
"emang. dan udah jadi rutinitas. tapi ini beda. bahan yang keluar,belum sempet aku pelajarin lagi. gara-gara ketiduran di kelas waktu itu."
"hmm... gini aja. biar kamu nggak bad mood lagi, aku kasih hadiah deh buat kamu." rayu Kika
"apa apa apa?" Rei udah nggak sabaran
"taraaaa..." ternyata adalah buku yang berjudul The Mysteri of Amerika yang udah di inginkan Rei sejak pertama kali buku itu belum terbit. Rei emang suka sama sejarah. baginya, lebih mudah menghafalkan sejarah daripada rumus matematika.
"woow... kalian membelikan aku buku ini? ya ampuun... makasih banget yaaa" ucap Rei seraya memeluk dua sahabatnya itu.
saat pulang sekolah, Rei tidak pulang bareng dengan Sam dan Kika. karena Kika ada pembinaan olimpiade, dan Sam yang udah janjian dengan mamanya untuk menemaninya membeli gaun.
jadi, Rei putuskan untuk nggak pulang dulu. ia mampir ke perpustakaan sambil membaca buku baru yang di belikan oleh kedua sahabatnya.
saat memasuki perpustakaandan mencari tempat yang nyaman untuk membaca, ia bertabrakan dengan seorang cowok di koridor rak.
"auuww..." saat mendongak, ternyata itu cowok yang tidak sengaja melempar bola dan mengenai Rei
"kamu lagi kamu lagi. apasih maumu?" bentak Rei dengan suara tertahan
"yee... seharusnya aku yang tanya. ngapain kamu ke perpustakaan? ngikutin aku ya?"
"idiihh... geer banget. siapa juga yang mau ngikutin kamu? mending ngikutin ayam daripada kamu" ejek Rei sambil berlalu mencari tempat duduk. dia nggak mau berlama-lama berdebat dengan orang yang nggak penting itu di perpustakaan.
"cantik-cantik tapi galak. siapa sih itu anak? bikin penasaran." senyum pun mengembang di bibir cowok manis itu
ke esokan harinya...
"halo cantiikk..." sapa cowok yang melempar bola basket kemarin
"sok kenal banget sih!" judes Rei
"belum tau aku ya? oke... kenalan yuk!"
tapi Rei tetap berjalan menjauh, dan baru berhenti saat cowok itu menghadangnya.
"minggir nggak!" ancam Rei
"iiihhhh... judes banget sih"
"maumu apa sih?"
"mauku? aku cuma mau kenalan doang sama kamu kok. namaku Galih 11-2" sambil mengulurkan tangan. tapi Rei tak menghiraukannya
"eiit.. tunggu! nama kamu sapa?"
"cari sendiri di ruang TU!" bentak Rei sambil menuju ke kelasnya
"aku suka cewek misterius kayak gini!" batin Galih setelah Rei meninggalkannya
sesampainya di kelas, Rei langsung mencari kedua sahabatnya itu. dan langsung membaur sambil mengomel.
"gila tuh anak! sok kenal banget sih..." omel Rei
"sapa yang gila Rei?" tanya Kika
"kalian tau cowok yang kemarin ngelempar aku pake bola basket segede gaban kemarin?"
"tau. terus?"
"ya itu anaknya. enak aja dia ngajak kenalan sementara dia yang udah ngelempar aku pake bola sampe puyeng?"
"bukan ngelempar kali Rei. tapi ke-lempar" jelas Sam
"terserah deh apa artinya. yang jelas itu anak sok kenal banget."
"mungkin dia suka kali sama kamu..." goda Sam
"apa? suka sama aku? mau di jadiin apa tuh anak?"
"ya di jadiin pacar dong..." goda Kika sambil mengerling jail pada sahabatnya itu
"haduuh... kalian kok malah jadi ngaco sih? bete deeh jadinya. huh..."
"iya iya. kita kan cuma bercanda"
saat istirahat di kantin, hanya Rei yang ke sana. Sam ada panggilan dari Bu Sus, dan Kika ada pembinaan. jadilah Rei kesepian.
"heei... Rei!!"
karena merasa ada yang memamnggilnya, Rei menoleh
"ooh.. hai Gas, ada apa?" tanya Rei pada temennya, Bagas
"gini, tadi Pak Joni bilang, ada kejuaraan panjat tebing se-Jawa Timur. nah, untuk ceweknya kamu yang di tunjuk, dan nanti pulang sekolah ada latihan. karena kemarin saat latihan, ternyata itu seleksi. dan waktu yang kamu cetak, lebih cepat dari 5 orang teman cewekmu." terang Bagas bersemangat
"ooh.. gitu, kapan lombanya? terus perwakilan dari cowoknya sapa?"
"lombanya 1 bulan dari sekarang, tanggal 25 September. perwakilan cowoknya kalo nggak salah ya Kak Galih 11-2." mendengar kata Galih, Rei langsung tersedak minumannya
"uhuukk... haa? Galih? maksudmu Galih 11-2?" tanya Rei nggak percaya
"iya laah... siapa lagi?"
"bukannya Galih itu anak basket ya?"
"emang sih, tapi dia juga rangkap  ekskulnya. dia juga ikut panjat tebing, dan ternyata dia jago banget lhoo" cerocos Bagas seraya tersenyum
"tapi aku nggak pernah lihat dia saat latihan dan Pak Joni pun nggak pernah membahas soal dia?"
"kita-kita emang nggak pernah lihat di latihan, soalnya dia bikin jadwal sendiri. jadwal basket sama panjat tebingnya kan bersamaan. kalo urusan Pak Joni sih, aku nggak tau."
"eeh, udah dulu ya aku mau ke kelas." pamit Bagas
"ooh.. oke, thanks informasinya yaa!" jawab Rei yang sekarang lagi nge-lamun sampai-sampai dia nggak nyadar kalo kedua sahabatnya sudah datang.
"kamu kenapa Rei?" tanya Kika
"aah.. nggak apa-apa kok. balik yuuk!"
seperti yang udah dibilang Bagas, Rei ada latihan panjat tebing. segera ia mengambil peralatannya di dalam loker. saat menutup lokernya, ia terkejut karena ada seorang cowok di sampingnya.
"halo..." sapa cowok itu
"mau ngapain lagi?" tanya Rei dengan nada nggak bersemangat
"mau latihan panjat tebing bareng kamu." jelas cowok itu. Rei baru inegt kalau ia dan Galih akan berlatih bersama selama 1 bulan
"ooh..."
"eh tunggu! kamu masih marah sama aku gara-gara kejadian bola basket itu?"
"menurutmu?" Rei malah balik bertanya
"yaah.. kan aku udah minta maaf sama kamu."
"okee, aku maafin. tapi jangan ganggu aku lagi setelah itu!" ancam Rei
"hmm.. kalau yang itu aku nggak bisa janji."
"kenapa? kan gampang syaratnya, nggak usah ganggu aku lagi!"
"ngomongnya sih gampang. ngelaksanainnya yang susah. ke lapangan yuuk, udah di tunggu Pak Joni."
pas di lapangan, ternyata hanya mereka berdua dan pak Joni. sekolah sudah sepi, tinggal para office boy aja.
"oke. kalian sudah saling kenal kan?" tanya pak Joni
"belum pak." jawab Galih
"lho? kenapa?"
"anaknya nggak mau dia ajak kenalan!"
"kalau begitu kalian kenalan dulu!"
sambil berjabat tangan, mereka menyebutkan nama serta kelas mereka. tapi Rei menjawab dengan judes dan tidak berselera.
"Galih 11-2"
"Reina 10-1"
'naahh.. begitu kan jadinya lebih akrab nanti. kita pemanasan dulu selama 5 menit, baru kita mulai"
"baiklah... langsunga saja kita memulai latihannya. persiapkan alat-alat kalian!" perintah Pak Joni
hanya butuh waktu 3 menit, mereka sudah bersiap di tempat
"yang pertama, Rei, kamu naik duluan!"
PRIIIITTT!!!
Rei pun memanjat tebing buatan yang tingginya 15 meter dengan gesit dan lincah. dan untuk menaklukan tebing itu, Rei hanya membutuhkan waktu sekitar 2 menit 35 detik untuk menaklukan tebing tersebut. untuk cewek, segitu udah cepet banget. apalagi tebing di SMA Praja Mukti itu point nya tinggi-tinggi. makanya, SMA Praja Mukti sering mendapatkan juara 1 di tingkat kota sampai nasional.
"gila nih cewek. udah cakep, cepet banget manjatnya." batin Galih
"yap.. Rei, bagus sekali. ini rekor tercepat yang kamu buat. usahakan untuk lebih cepat lagi. karena juara tahun lalu, waktunya 2 menit 20 detik." Pak Joni memberikan semangat untuk Rei.
"Galih, sekarang giliran kamu."
PRIIIITTT!!!
Galih pun tak mau kalah, ia memanjat secepat kilat. dan dalam waktu 2 menit 1 detik, ia  sudah bisa menaklukan tebing nan dahsyat bagi para pemanjat di Surabaya.
"ampun. nih cowok keren banget kalo lagi manjat. ngidam apa nih emaknya?" batin Rei mengakui.
"Galih, kamu sudah ada peningkatan. tapi tolong di latih lagi, karane point yang kamu ambil, jumlahnya kurang dari milik Rei. coba ambil point-point yang lebih sulit lagi, dan percepatlah waktumu, kamu harus mengalahkan juara tahun lalu yang waktunya hanya 1 menit 53 detik."
"siap pak.." jawab Galih

Setelah latihan sore itu,mereka berdua pun berkemas. mereka baru bertemu lagi di lapangan parkir.
"kamu bawa motor sendiri ke sekolah?" tanya Galih
"emangnya cuma kamu doang yang boleh bawa motor? aku jugak boleh kalee" sahut Rei tetap dengan judesnya sambil meninggalkan lapangan parkir
"perasaan itu anak bawaannya judes melulu sama aku. tapi nggak papa, aku suka cewek yang penuh tantangan."
keesokan harinya, Rei melihat Galih sedang bermain basket pagi-pagi.
"gila. itu cowok nggak punya capek kali ya? sorenya panjat tebing, paginya basket. ckckck" ucap Rei sambil melihat ke lapangan basket. tiba-tiba, Galih sudah ada di depannya.
"kalo jalan lihat-lihat dong... hampir nabrak nih!"
"yee... bukannya kamu yang harusnya lihat jalan, bukan lihatin aku!" goda Galih
"ihh.. sapa juga yang lihat kamu? geer banget!" hindar Rei, tapi wajahnya udah terlanjur merah
"kalo nggak ngaku lihat aku maen, terus ngapain mukanya kayak kepiting rebus gitu?"
"terserah kamu deh KAK GALIIIHHH... minggir!" cepat-cepat Rei menghindar, karena nggak mau kelihatan mukanya tambah merah
"hahaha... tambah suka deeh sama Reina Adriyani.. ahiikk"
saat jam pulang di kelas 11-2...
"Gal, ada yang nyariin kamu di luar kelas." terang Titon, teman sebangkunya.
"Siapa Ton?"
"nggak tau. cewek, kayaknya sih adik kelas, cakep anaknya"
"oke, thanks ya Ton!"
"yoi broo.."
saat keluar kelas, ternyata yanng menunggunya adalah Rei. mimpi apa coba Galih semalem? di datengin sama cewek yang dia suka. ajiib gila..
"Hai, Rei.. ada apa? tumben maen ke kelasku? kangen yaa?"
"what? kangen sama kamu? nggak banget deehh.. aku ke sini cuma mau ngasih formulir pendaftaran lombanya. paling lambat lusa. langsung kumpulin di Pak Joni. niih.."
"ooh.. oke. kalo aku ngumpulinnya di kamu gimana? boleh yaa.." goda Galih
"boleh aja, tapi kalo kamu selamet dari sambitan sepatu ku dari luar kelas!" lagi-lagi penyakit judesnya Rei kumat. setelah itu Rei pergi meninggalkan Galih yang masih berdiri di tempatnya.
"iyaiya, thank's ya Rei! sering-sering maen ke kelas yaa!" teriak Galih dari jauh saat Rei sudah menaiki tangga untuk ke perpustakaan.
"ngapain itu anak ke perpustakaan? kan sekolah udah hampir sepi! ah, terserah deh. itu anak kan judesnya minta ampun. siapa juga yang berani macem-macem dia?"
perpustakaan, adalah tempat favorit nya akhir-akhir ini. karena cuma di perpustakaan aja dia bisa melepas bosan seharian. apa lagi seharian ini. Rei merasa ke dua sahabatnya menghilang. Kika sekarang semakin rutin pembinaan olompiade. sedangkan Sam, sekarang juga lagi sibuk sama kejuaraan Taekwondo se Jawa-Bali bentar lagi. jadi hanya di perpustakaan aja Rei bisa tenang.
di perpustakaan hanya ada Bu Anis ( petugas perpustakaan ), serta ada sekitar 3 anak yang masih berada di sana. perpustakaan memang buka dari jam 7pagi - 5 sore. sedangkan pulang sekolah jam 3 sore. jadi masih ada waktu 2 jam untuk Rei membaca buku The Mysteri of America.
"sore Bu.." sapa Rei kepada Bu Anis
"oh.. Rei, sore juga. akhir-akhir ini kok kamu lebih sering sendiri ke perpustakaan? dimana kedua sahabatmu?"
"hmm... keduanya lagi sibuk bu akhir-akhir ini. jadinya saya sendirian. permisi bu, mau baca dulu."
"oh iya, silakan..."
tanpa basa-basi lagi Rei langsung mengambil tempat duduk favorit nya. yaitu di pojok, dekat jendela yang langsung menuju ke lapangan basket belakang sekolah. biasanya di situ, junior nya maen. kalo di lapangan depan, hanya senior kelas 12 dan pertandingan inti yang boleh. dan di situ juga ada Galih.
"kenapa ya, aku selalu judes sama dia? padahal niatnya dia kan baik sama aku. dia juga udah minta maaf soal kejadian waktu itu. apa akunya yang keterlaluan sama dia ya?" pikir Rei sambil terus memandangi Galih yang sedang bermain basket.
"apa aku minta maaf aja ya ke dia? ya udah deh, minta maaf aja besok pas latihan panjat tebing lagi. aku juga udah terlalu banyak salah sama dia"
sore hari saat latihan panjat tebing...
sebelum ke lapangan Rei mengambil peralatannya di lokernya. dan lagi-lagi, ia bertemu dengan Galih di balik lokernya...
"halo Reii... ke lapangan bareng yuuk.." tapi Rei hanya mengangguk. dan di tengah perjalanan, Rei membuka suara
"kak, maafin Rei ya. selama ini Rei udah rada' judes sama kakak, padahal kakak nggak ngapa-ngapain aku. malahan kakak udah minta maaf berkali-kali, tapi tetep aja masih aku judesin.maaf ya kak." pinta Rei
"hahaa... ternyata orang kayak kamu bisa minta maaf juga ya.. udah aku maafin dari dulu. lagian aku suka sama sifat judes mu. itu yang membuat kamu beda dari yang lainnya." terang Galih
"waahh... kalo gitu, kakak aku judesin aja terus ya?" goda Rei
"ya jangan gitu dong... latihan yuuk..."